Bitcoin Anjlok di Bawah $100.000, Investor Beralih ke Emas

idkrip
– Harga Bitcoin mengalami penurunan tajam dalam 24 jam terakhir, turun sekitar 3,3% dan saat ini diperdagangkan di kisaran $95.133. Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran global akibat kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Trump memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap produk dari Meksiko dan sebagian besar Kanada, serta tarif 10% terhadap barang-barang impor dari Tiongkok. Kebijakan ini memicu kepanikan di pasar keuangan global, dengan investor menarik dana dari aset berisiko seperti Bitcoin dan saham teknologi.

Bitcoin Terimbas Kebijakan Tarif
Reaksi pasar terhadap kebijakan ini menunjukkan bahwa Bitcoin masih dianggap sebagai aset berisiko tinggi, berbeda dengan ekspektasi sebagian investor yang menganggapnya sebagai "emas digital". Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi, alih-alih mempertahankan Bitcoin, banyak investor justru memilih untuk mengamankan aset mereka ke instrumen tradisional seperti emas dan obligasi pemerintah.
"Penurunan ini terjadi karena investor mengantisipasi dampak inflasi dari kebijakan tarif Trump. Ini mendorong aksi jual besar-besaran di pasar kripto," kata seorang analis dari JPMorgan Chase.

JPMorgan Borong Emas, Pasar Emas Menguat
Di tengah ketidakpastian ekonomi, emas kembali menjadi pilihan utama investor sebagai aset safe haven. JPMorgan Chase baru-baru ini dikabarkan akan mengirimkan emas batangan senilai lebih dari US$4 miliar ke Amerika Serikat untuk memenuhi kontrak berjangka di New York. Langkah ini menunjukkan meningkatnya permintaan terhadap emas sebagai lindung nilai terhadap kebijakan ekonomi yang tidak menentu.
Selain itu, proyeksi harga emas juga semakin optimistis. Beberapa analis memperkirakan harga emas bisa mencapai US$2.500 per ounce dalam beberapa bulan ke depan, didorong oleh kebijakan moneter Federal Reserve yang kemungkinan akan memangkas suku bunga serta meningkatnya ketegangan geopolitik.

Kripto dan Emas: Pergeseran Dinamika Pasar
Meskipun Bitcoin sering dibandingkan dengan emas sebagai aset penyimpan nilai, peristiwa terbaru ini menunjukkan bahwa emas masih menjadi pilihan utama dalam kondisi ketidakpastian ekonomi. JPMorgan sendiri, meskipun memiliki eksposur ke ETF Bitcoin dan pengembangan stablecoin JPM Coin, tampaknya lebih memilih emas sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar saat ini.
Analis memprediksi bahwa dalam jangka panjang, Bitcoin masih memiliki potensi untuk pulih, terutama jika ketidakpastian terhadap kebijakan ekonomi global terus berlanjut. Namun, dalam waktu dekat, investor tampaknya lebih cenderung mengalihkan aset mereka ke instrumen yang lebih stabil seperti emas dan obligasi pemerintah.

Kesimpulan
Penurunan Bitcoin di bawah $100.000 menunjukkan bahwa pasar kripto masih sangat sensitif terhadap kebijakan ekonomi global. Sementara itu, emas kembali membuktikan dirinya sebagai aset safe haven utama di tengah ketidakpastian. Dengan langkah JPMorgan yang mulai mengalihkan dananya ke emas, pasar kini menantikan bagaimana reaksi selanjutnya dari investor dan apakah Bitcoin dapat kembali bangkit dalam waktu dekat.

Berita ini di Binance Square
Berita ini di Coinmarketcap Page
Berita ini di gate.io moment

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama