Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Elon Musk Mengkritik Penahanan

idkrip - Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, ditangkap pada Sabtu lalu di bandara Bourget di luar Paris, menurut laporan media lokal. Durov ditahan oleh otoritas setempat saat tiba dari Azerbaijan dengan jet pribadinya. Penangkapan ini diduga terkait dengan penyelidikan atas kurangnya moderator di platform Telegram, yang menurut polisi telah memungkinkan aktivitas kriminal berlangsung tanpa pengawasan.
Telegram dikenal dengan enkripsi yang kuat, di mana Durov secara konsisten menolak permintaan pemerintah untuk memberikan akses pintu belakang guna keperluan investigasi. Hal ini membuat platform tersebut sering kali menjadi sasaran kritik dari berbagai pihak, terutama dari otoritas Rusia dan Amerika Serikat, yang dianggap Durov sebagai sumber tekanan yang terus menerus.
Kabar penangkapan Durov segera berdampak pada pasar kripto, khususnya token TON yang terkait dengan Telegram. Token tersebut anjlok hingga 17% sesaat setelah berita penangkapan menyebar. Pada saat penulisan, TON diperdagangkan di atas $5,83, turun 14% dalam beberapa jam terakhir.
Tidak hanya berdampak pada pasar kripto, penangkapan Durov juga memicu reaksi dari Elon Musk. Melalui media sosial, Musk menyuarakan dukungannya untuk Durov dan menyoroti pentingnya perlindungan kebebasan berbicara berdasarkan Amandemen Pertama di Amerika Serikat. Musk bahkan dengan sarkastis menyatakan, "Ini sudah 2030 di Eropa, dan orang-orang dieksekusi hanya karena menyukai meme." Musk juga mengacu pada laporan yang menyebutkan bahwa Durov bisa menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun.
Tim di balik blockchain TON juga merespons dengan mengunggah pernyataan di X (sebelumnya Twitter) mengenai penangkapan Durov, seraya meyakinkan komunitas bahwa TON tetap beroperasi secara penuh. "Menyusul berita terbaru terkait pendiri Telegram, Pavel Durov, kami ingin memastikan kepada semua orang bahwa komunitas TON tetap kuat dan beroperasi sepenuhnya," tulis mereka.
Penangkapan Pavel Durov di Prancis menambah ketegangan dalam dunia teknologi dan kripto, mengingat posisi Telegram sebagai salah satu platform komunikasi terbesar dengan lebih dari 700 juta pengguna aktif. Kasus ini juga menyoroti perdebatan yang semakin intensif tentang peran teknologi dalam privasi dan keamanan, serta hubungan yang rumit antara perusahaan teknologi besar dan otoritas pemerintah di seluruh dunia.

Sumber :
https://cryptonews.com/news/telegram-founder-pavel-durov-arrested-in-france-elon-musk-protests.htm

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama