Pemblokiran Binance dan X di Venezuela: Imbas Perselisihan Pemilu Presiden

idkrip - Venezuela telah memblokir akses ke bursa kripto Binance, platform media sosial X, dan layanan online lainnya di tengah ketegangan yang meningkat akibat perselisihan hasil pemilihan presiden. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan arus informasi di negara yang sedang dilanda krisis politik. Pada 9 Agustus, organisasi anti-sensor lokal, VE sin Filtro, mengungkapkan melalui unggahan di X bahwa mereka mendeteksi "pemblokiran DNS pada bursa kripto Binance, yang berdampak pada operasi normal situs web dan aplikasi selulernya." 
Binance, dalam pernyataan yang dirilis pada 10 Agustus, meyakinkan penggunanya bahwa dana mereka tetap aman. Bursa tersebut menambahkan bahwa mereka "memantau situasi dengan cermat untuk menanganinya dengan cara terbaik dan secepat mungkin."
Binance memiliki layanan peer-to-peer (P2P) yang sangat populer di Venezuela, di mana warga lokal menggunakan platform ini untuk menukar bolívar Venezuela yang sangat terdevaluasi dengan mata uang kripto. VE sin Filtro merekomendasikan warga Venezuela untuk menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) guna mengatasi pemblokiran ini. 
Pemblokiran Binance terjadi sehari setelah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengumumkan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa ia memerintahkan regulator telekomunikasi Conatel untuk melarang akses ke X di negara tersebut selama 10 hari. Keputusan ini muncul setelah perselisihan publik antara Maduro dan pemilik X, Elon Musk, di mana keduanya saling menantang untuk bertarung.
Aplikasi pesan terenkripsi Signal juga diblokir pada hari yang sama, menurut proyek pemantauan internet NetBlocks. Namun, aplikasi tersebut masih dapat berfungsi dengan pengaturan "censorship circumvention" diaktifkan.
Ketegangan ini memuncak setelah pemilu presiden pada 28 Juli, di mana Maduro dan rivalnya, Edmundo González, keduanya mengklaim kemenangan. Otoritas pemilihan yang dikendalikan pemerintah mengumumkan Maduro sebagai pemenang dengan sedikit lebih dari 51% suara tanpa merilis rincian perhitungan suara. González mengklaim bahwa printout mesin pemungutan suara yang dikumpulkan oleh partainya menunjukkan bahwa ia menang dengan hampir 70% suara.
Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan beberapa negara Amerika Selatan lainnya belum mengakui klaim kemenangan Maduro dan banyak yang meminta perhitungan suara secara rinci. Situasi ini menunjukkan bahwa Venezuela masih terjebak dalam konflik politik yang mendalam, dengan implikasi yang luas terhadap ekonomi dan kehidupan sehari-hari warga negaranya.

Sumber :
https://cointelegraph.com/news/venezuela-blocks-binance-presidential-election-dispute

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama