Pasar Crypto Anjlok! Penjualan Agresif oleh Jump Trading Memicu Kepanikan

idkrip - Pasar cryptocurrency kembali mengalami gejolak besar dengan anjloknya harga Ether (ETH) lebih dari 21% dalam kurun waktu 24 jam terakhir hingga mencapai harga $2,252. Laporan dari QCP Group, salah satu kelompok perdagangan aset digital terkemuka di Singapura, mengaitkan penurunan tajam ini dengan penjualan agresif yang dilakukan oleh Jump Trading dan Paradigm VC.
Dalam laporan yang dirilis pada 5 Agustus, QCP Group menyatakan, “Pemicu langsung di pasar crypto tampaknya adalah penjualan agresif ETH dari Jump Trading dan Paradigm VC. Langkah ini mungkin diperparah oleh para pembuat pasar yang bergegas untuk memotong gamma pendek karena volume ETH di front-end melonjak lebih dari 30% hingga 120%!”
Penurunan harga Ether yang drastis ini terjadi meskipun adanya peluncuran ETF Ether spot pertama di Amerika Serikat pada 23 Juli. ETF tersebut diharapkan dapat membawa stabilitas dan kepercayaan baru ke pasar, namun tampaknya tidak mampu menahan gelombang penjualan yang dipicu oleh Jump Trading.

Penjualan Besar-Besaran oleh Jump Trading
Selama minggu terakhir, Jump Crypto, divisi crypto dari Jump Trading, telah memindahkan ratusan juta dolar aset digital ke bursa crypto sebagai persiapan untuk penjualan besar-besaran. Sejak 24 Juli, Jump Trading telah menjual lebih dari $377 juta Wrapped Lido Staked ETH (wstETH) dan berencana menjual total $481 juta wstETH, menurut postingan di X oleh Lookonchain pada 5 Agustus.
Laporan tersebut menambahkan, “Jump Trading sedang menjual 120,695 wstETH ($481 juta) dan telah menjual 83 ribu $wstETH ($377 juta) sejak 24 Juli, menyisakan 37,604 $wstETH ($104 juta). Pasar juga mulai jatuh setelah 24 Juli, jatuh lebih dari 33%!”
Jump Trading saat ini sedang dalam penyelidikan oleh Komisi Perdagangan Komoditas dan Futures (CFTC) AS, sementara Presiden perusahaan, Kanav Kariya, mengundurkan diri dari jabatannya pada 24 Juni lalu.

Faktor Makroekonomi dan Ketegangan Geopolitik Memperburuk Keadaan
Selain penjualan agresif oleh Jump Trading, faktor makroekonomi juga turut memperburuk kondisi pasar crypto. Data pengangguran AS yang buruk pada hari Jumat menjadi katalis negatif signifikan, seperti yang dilaporkan oleh QCP Group. Volatilitas pasar pun meningkat tajam dengan VIX menyentuh angka 50, tertinggi sejak pandemi Covid dan krisis keuangan 2008, serta lonjakan volatilitas USDJPY 1M at-the-money Vols hingga 16%.
Ketegangan militer antara Israel dan Iran juga menambah tekanan negatif pada pasar global. Laporan QCP Group menyoroti bahwa suasana risiko global memburuk setelah Israel membunuh pemimpin Hamas akhir pekan lalu, yang kemudian diikuti dengan janji Iran untuk bertindak serta pengiriman pasukan AS ke Timur Tengah.

Apa yang Dapat Kita Harapkan?
Penjualan agresif oleh entitas besar seperti Jump Trading menunjukkan ketidakstabilan yang mendalam dalam pasar crypto, yang masih sangat dipengaruhi oleh tindakan individu atau kelompok dengan kepemilikan besar. Kombinasi antara tekanan makroekonomi dan ketegangan geopolitik menambah lapisan kompleksitas yang memperparah volatilitas pasar.
Para investor crypto perlu bersiap menghadapi kemungkinan penurunan lebih lanjut, terutama jika harga Ether jatuh di bawah level psikologis $2,200. Ini dapat memicu penjualan panik lebih lanjut yang akan mendorong harga ke titik terendah baru.
Ke depan, stabilitas dalam pasar crypto akan sangat bergantung pada bagaimana faktor-faktor ini berkembang. Peluncuran ETF spot Ether di AS adalah langkah positif, tetapi dampak jangka panjangnya perlu diamati dengan cermat di tengah kondisi pasar yang tidak menentu ini.

Sumber :
https://cointelegraph.com/news/crypto-market-crash-jump-trading-selling-qcp

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama