California Longgarkan Aturan Hukum AI, Tapi Masalah Utama Belum Terselesaikan

idkrip - Dalam menghadapi kritik dari industri teknologi, California baru saja mengamandemen undang-undang kontroversial yang akan meminta pertanggungjawaban perusahaan kecerdasan buatan (AI) atas kerugian yang disebabkan oleh produk mereka. Namun, perubahan ini masih memicu perdebatan mengenai dampak yang akan dirasakan oleh konsumen.
Undang-undang yang dimaksud, dikenal sebagai Safe and Secure Innovation for Frontier Artificial Intelligence Models Act (SB-1074), awalnya dirancang untuk melindungi pelapor dan memberikan wewenang kepada negara bagian California untuk campur tangan jika terdapat potensi bencana yang disebabkan oleh AI. Namun, setelah mendapat reaksi keras dari industri teknologi, legislator di negara bagian ini mulai melonggarkan beberapa ketentuan di dalamnya.

Dampak Terhadap Inovasi Teknologi
Pada format awal, RUU ini mengizinkan negara bagian untuk menggugat perusahaan karena kelalaian terkait praktik keselamatan yang longgar, bahkan jika pelanggaran tersebut tidak mengakibatkan bencana. Selain itu, RUU ini juga akan membentuk dewan pengawas pemerintah yang bertanggung jawab untuk menerapkan dan menegakkan praktik keselamatan tersebut.
Namun, setelah menerima tanggapan negatif dari berbagai perusahaan teknologi, termasuk rekomendasi dari perusahaan AI seperti Anthropic, Senator Scott Weiner dari California menyatakan bahwa kantornya telah menemukan jalan tengah yang dianggap memuaskan:
"Kami menerima sejumlah amandemen yang sangat masuk akal, dan saya percaya kami telah menangani kekhawatiran inti yang diungkapkan oleh Anthropic dan banyak pihak lain di industri ini," ujar Weiner.
Meskipun telah terjadi pelonggaran dalam bahasa undang-undang, masih terdapat kekhawatiran mendasar yang belum terselesaikan dari sudut pandang industri teknologi. Masalahnya bukan hanya apakah negara bagian dapat menggugat sebelum terjadinya bencana atau hanya mengeluarkan perintah pelarangan, tetapi lebih pada esensi dari tanggung jawab hukum itu sendiri.
RUU SB-1074 masih memungkinkan negara bagian untuk menuntut pengembang AI atas kerugian yang disebabkan oleh produk mereka. Dalam banyak kasus, sangat sulit untuk memprediksi semua cara di mana "kerugian" dapat muncul dari model AI. Hal ini memicu ketakutan bahwa perusahaan AI akan selalu berada di bawah bayang-bayang ancaman hukum, yang dapat menghambat inovasi dan perkembangan teknologi.

Masa Depan Regulasi AI di California
Langkah berikutnya untuk RUU ini adalah pemungutan suara terakhir di Majelis California yang, sesuai dengan jadwal, harus dilakukan sebelum 31 Agustus. Pada titik itu, kecuali gubernur memutuskan untuk memveto, perusahaan teknologi yang beroperasi di negara bagian California akan menghadapi lingkungan regulasi yang berbeda dari negara bagian lain di Amerika Serikat.
Dengan undang-undang ini, California berusaha menyeimbangkan antara perlindungan konsumen dan mendorong inovasi teknologi. Namun, apakah perubahan ini cukup untuk meredakan ketegangan di industri teknologi, atau justru memunculkan tantangan baru, masih harus dilihat lebih lanjut.
Perubahan terbaru dalam RUU ini mungkin menunjukkan bahwa California bersedia berkompromi dengan industri teknologi, tetapi kenyataannya, masalah inti dari tanggung jawab hukum AI tetap menjadi batu sandungan. Jika undang-undang ini disahkan, hal ini bisa menciptakan preseden regulasi baru yang lebih ketat bagi perusahaan teknologi di seluruh negeri.
Dari sudut pandang konsumen, meskipun aturan ini berpotensi menawarkan lebih banyak perlindungan terhadap risiko yang ditimbulkan oleh teknologi AI, ketidakpastian dalam penerapan dan interpretasi hukum dapat membuat perlindungan tersebut menjadi kurang efektif. Di sisi lain, dari perspektif industri, aturan ini dapat dilihat sebagai penghalang bagi inovasi dan perkembangan teknologi di bidang yang sangat dinamis ini.

Sumber :
https://cointelegraph.com/news/california-removes-teeth-ai-law-over-core-concerns-raised-by-anthropic

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama